Masih Tentang Kenapa Harus Kamu..Bintang
Aku terdiam diantara kerumunan orang-orang di pesta Sera. Tuan putri yang super manis, baik hati dan perempuan yang selama 17 tahun ini menemani hidupku merayakan hari jadinya yang ke-25. Kami berbeda yang jelas. Aku adalah si manusia bumi sementara Sera seperti apa ya? Jika diibaratkan sebagai lukisan, Sera adalah mahakarya. Tak ada yang lebih menakjubkan melihat sosok Sera Dewi Anggita Sari yang selalu tampil feminin dengan gaun putih. Bahkan ketika Sera hanya memakai kaos dan celana pendek pun, semua orang tetap menilainya sebagai bidadari.
Tapi malam ini bukan tentang Sera ataupun aku. Malam ini adalah saat dimana aku hanya bisa melongo memandang Bintang yang sedang tertawa bersama Sera. Bintang..Huff..kenapa diantara sekian banyak wanita, kamu harus memilih Sera yang notabene adalah sahabatku sendiri. Dan kenapa kalian harus bertemu dengan cara yang begitu romantis. Ingin muntah rasanya. "Ssst Kara..please being a nice woman that you always do." Tapi really? Sera?? Dari semua perempuan cantik, glamor ataupun sensual. Kamu memilih Sera??
Dua minggu sebelum pesta
"Rasanya aku jatuh cinta, Kara," ujar Bintang.
"Uhukk..Siapa gadis yang tak beruntung itu? Aku tahu daftar "kejahatan kamu", Bintang," ujarku.
"Astaga, Kara. For once in your life, apa kamu nggak bisa jadi sahabat yang baik?"
Aku cuma terdiam mendengar kata "Sahabat" dan "Yang Baik"? Astaga, sejak kapan aku berada di posisi itu? Haruskah aku merasa bahagia ataukah justru melemparmu dengan asbak yang sedari tadi menampung abu rokok yang sedang kuhisap. Hei Man, kita baru kenal hitungan hari dan kamu langsung menganggapku sahabat. Silly me. Rasanya seperti ditampar. Lalu malam indah waktu itu apa? Tak ada artinya buatmu? Siapa kamu Bintang??
"Dimana kamu kenal Sera?"
"Di rumah sakit. Tempat mama dirawat."
"Lalu apa yang romantis dengan hal itu selain bau alkohol ataupun obat pembersih lantai?"
"Kara, yang romantis bukan tempatnya, my dear. Yang jelas dia berbeda dari semua perempuan yang aku kenal. Dia istimewa."
Dan dimulailah kisah Bintang tentang pertemuannya dengan Sera. Sedikit klise kalau boleh kunilai. Yang jelas, Mama Sera dan Mamanya Bintang kebetulan satu ruangan. Singkat kata, Bintang dan Sera diperkenalkan atau bisa kubilang dijodohkan. Soal romantis yang dimaksud Bintang, tak bisa kuberitahu sekarang. Yang jelas, kalian akan segera tahu sendiri kenapa si makhluk yang hobi gonta-ganti pacar itu memilih melabuhkan hatinya ke wanita yang bertolak belakang dengannya.
Tapi jika Sera istimewa, Lalu aku apa? Sekedar tong sampah? Pengobat patah hatimu atau apa? Coba jelaskan ke aku Bintang. Malam itu tak ada artinya buatmu? Bodohkah aku ketika di pertemuan pertama kita, aku sudah jatuh cinta denganmu? Kara si gahar, Kara si keras yang sulit ditaklukkan malah jatuh cinta pada orang yang salah. Siapakah kamu Bintang dan kenapa di hitungan hari kita baru saling kenal, kamu sudah membuatku tak mengenali diriku sendiri?
Bersambung...
8 komentar:
foto2 aktornya mana nih :D
seru..
Ahai...belum ada nih..anda berminat???hehehe..makasih dah berkunjung mas Andy
iya nih ayo buruan upload foto2 aktor nya yah...
Mantap gaya menulisnya, owh ya jangan lupa berkunjung balik yah.. dukung aku dengan berkomentar di kontes Blogger Banua menuju Blogger Nusantara ...
Betul itu, foto aktornya dong. Entah kartun atau apapun itu, biar cerita ada bayangan aktornya *hanya saran* :D
@Meutia, Reza: haduh (sambil garuk2x dimana yah saya harus menemukan aktornya?) hehehehe..:D
@Muhammad Jumani: sudah saya follow juga mas..^_^
Saya juga minat...masukin foto saya ya
#Plakk hahaha
Wah berbakat nulis cerita fiksi nih :)
Mas uchank...serius nih...:D
Posting Komentar