Rabu, 05 September 2012

Melantai Tapi Bukan Dansa





Kali ini saya entah kenapa pengen nulis tentang melantai. Bukan dansa tentu saja. Tapi benar-benar berbaring di lantai. Diam sejenak, memejamkan mata kalau bisa atau sekedar menikmati sensasi dinginnya lantai ubin.

Tapi kebiasaan melantai yang sudah agak lama saya tinggalkan, mengingat tempat tidur saya lebih luas, kini seolah menggoda untuk dilakukan kembali. Intinya saya sedang sesak nafas, gerah, serba gak karuan dan satu-satunya solusi yang mungkin hanyalah me-lantai. Dan ini membuat saya mengingat sosok yang membuat saya jadi kangen melantai (sekali lagi ini bukan dansa)..:)

Dan semua dimulai hampir tiga tahun lalu. Ketika saya masih di Pulau Bangka. Saat itu, saya punya junior penuh semangat yang magang di kantor lawas saya. Namanya Acha (nama lengkapnya Ellyzar Putri Bantara) dan doi tipikal cewek yang rasanya punya semangat gede untuk banyak hal.

Dan suatu hari dia menulis note di Facebook tentang "Me-lantai". Tentang sensasi adem kala dia berbaring di lantai di saat penatnya si Acha menjalani hidup. Dan jujur saya suka gaya nulisnya Acha. Tenang dan tidak menghakimi. Hanya bertutur tanpa menuntut.

Seperti ini sepenggal tulisannya:
Pernah tidak merasa lelah menjadi manusia?
maksud saya. rutinintasnya. interaksi sosialnya. tanggungjawabnya.

ketika dalam satu tubuh dituntut menjadi beberapa fungsi yang terkadang bertabrakan, bayangkan saja (ini sekedar khayalan saya saja loh..)
seorang ibu yang punya anak 10..tidak memiliki pembantu..dan bekerja sebagai wartawan..
atau
seorang bapak dengan gaji pas pasan cuma punya penyakit bawaan yaitu gemar belanja barang elektronik..
atau
seorang mahasiswa yang dikejar skripsi dan tugas..dikejar tuntutan orangtua untuk cepat selesai..dikejar tanggung jawab sebagai bukan ponakan biasa..dikejar naluri sebagai pacar.. *curhat gelaa :p

bayangkan saja.
diri kalian masing masing
pernahkan
rasanya lelah.
:)

tahu tidak.
saya suka lantai
*gak penting banget informasinya.

saat saya diomelin mama gara gara lupa nyiram tanaman dan ngepel teras depan (dulu entah kenapa terasa penting sekali..hehe..)
atau
saat saya kebingungan mencari alasan menghindari beberapa interaksi yang seringkali membuat saya kepikiran tentang makna 'berbeda' dan 'tidak sama' (haiah..maaf kalau bingung..maklum..saya.. :D )
atau
saat saya juga menginginkan barang yang diberikan mama kepada kakak saya :)

saya pasti akan me-lantai

gampang
cari lantai bersih.
tiduran saja.

me-lantai
seru ya
buat saya
hehehe

pada dasarnya mungkin
saya (boleh tidak ya saya menyamakan kata 'saya' dengan kata 'kalian' )
ketika kelelahan.
ketika semua harapan tidak sesuai dengan kenyataan
ketika semua kerja keras tidak sebanding dengan balasan yang diterima
lagi lagi kelelahan.

cobalah untuk me(lantai)
berhenti sejenak
bernafas sejenak
berpikir sejenak

nikmati sejenak
sensasi dingin di tubuh belakang
nikmati saja


-------------------------------------
Dan seperti itulah akhirnya, saya kembali melantai (setelah pulang kantor pastinya), karena saya sedang resah, panik, takut, sedih dan merasa sendirian walau saya sebenarnya tak benar-benar sendirian. Walaupun ada Tuhan, keluarga dan "dia" yang selalu menemani perjalanan hidup saya. Tapi tetap saja kali ini saya harus beristirahat sejenak. Saya sedang ingin libur dari berjuang dan menyenangkan banyak orang. Saya sedang benci sama diri saya. Sedang kelelahan karena terus merasa bersalah..maaf














2 komentar:

Kumbino Bayu Purbo mengatakan...

Serius... Saya jadi ingin melakukannya...hehe..

Melihat Dengan Hati mengatakan...

Silakan..:)