Selasa, 11 September 2012

Mencoba

Tahukah kamu, saya bukan batu, bukan pula benda yang kalau dibanting tidak hancur ataupun tergores
Saya tahu saya berlebihan. Tapi saya punya hati, saya peduli dengan perasaan saya, perasaan kamu

Dengan begitu banyak rasa kehilangan dan kenyataan bahwa saya tidak pernah dipilih, saya memilih untuk berhati-hati, bahkan mungkin memperlakukanmu dengan hati-hati, hingga saya lupa menjadi diri saya sendiri

Saya terlalu panik, saya terlalu peduli dan saya terlalu sayang sama kamu
Saya terlalu mengagumimu dan karenanya jadi lupa kalau kamu punya kelemahan
Dan begitu kelemahan itu muncul, saya terluka, karena apa?? Karena segala sesuatu yang tidak saya harapkan terjadi, malah kamu lakukan...

Haruskah saya menyerah?? Haruskah saya mengadu kalau saya kelelahan? Kalau saya kehabisan nafas??

Dan ketika suara tak bisa didengar, atau bibir tak bisa bicara, maka cuma aksara yang bisa melukiskan perasaan saya. Bahwa saya terluka. Bahwa ketika kamu membiarkan saya menunggu dalam kesunyian membuat saya terus mempertanyakan arti keberadaan saya. Bukan hanya di mata kamu, tapi di mata dunia

Siapakah saya? Bergunakah saya?? Berartikah saya?

Lantas setelah semua tangisan dan tanya yang nggak bisa saya jawab sendiri, apa yang terjadi? Apa yang harus saya lakukan??

Mungkin sebaiknya saya jujur sama kamu, bahwa sebenarnya saya merasa bodoh..Merasa tak pantas buat kamu...

1 komentar:

erna victor mengatakan...

iki isih aktif ra blog e ?